Senangnyaaaa !
Akhirnya sikecil yang baru berumur 4 tahun dapat bersepeda roda dua.
Terus terang, sebelum mengajarkan anakku bersepeda, saya sibuk mencari informasi bagaimana caranya agar ia dapat belajar dengan nyaman dan cepat. Yah,sedapat mungkin tanpa rasa takut. Yuk baca ulasan dibawah ini,semoga dapat membantu sesama orang tua mengajarkan anaknya bersepeda.
Kapan sih anak dapat mulai belajar sepeda roda dua ?
Sekitar usia 3 sampai 4 tahun, anak anak sudah mulai dapat diajarkan bersepeda roda dua.Cara mendeteksi kesiapan bersepeda pada anak adalah dengan melihat apakah anak telah mempunyai reflek yang sigap dan kekuatan otot kaki untuk mengayuh pedal sepeda. Kesigapan reflek dapat dilihat melalui tes menangkap bola. Berdiri sekitar 1 meter dari sang anak, lemparkan bola pada anak dan lihat seberapa cepat anak berusaha menangkap bola. Bila gerakan reflek menangkap bola kurang dari satu detik, dan anak dapat atau hampir menangkap bola tersebut, maka dia telah dapat belajar bersepeda. Kesigapan reflek adalah salah satu indikator kesiapan anak menyeimbangkan sepeda.
Mari kita kenali manfaat mengajarkan anak bersepeda:
- Mengasah kekuatan motorik kasar si kecil. Apa itu motorik kasar ? Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh.
- Melatih keseimbangan tubuh.
- Hadiah terbaik yang dapat diberikan pada seseorang ! Keahlian bersepeda akan terpakai seumur hidup dan sekali orang dapat bersepeda, ia tidak akan pernah lupa.
- Memberikan alternatif olah raga atau hobby yang menyenangkan dan sehat pada anak. Olah raga membantu menghilangkan stress, meringankan mood jelek.
- Sebagai bentuk transportasi yang ramah lingkungan, dan murah meriah.
- Memberikan rasa kepercayaan diri dan independence pada anak.
- Menambah kepandaian spatial. Dengan bersepeda, anak dapat berhitung mengira jarak, dan berpikir tentang probabilitas.
Siap mengajarkan anak bersepeda ?
Sekarang baca langkah langkahnya agar di kecil dapat belajar tanpa trauma...
1. Menguatkan motivasi pada sang anak, caranya dengan membahas serunya bersepeda roda dua. Entah melalui diskusi, ataupun melalui buku cerita.
2. Mempersiapkan peralatan bersepeda, misalkan dengan mencopot roda trainer di sepeda roda tiga, lebih asyik lagi kalau orang tua mengajak si anak bekerja sama dalam hal ini. Sekalian mengenalkan pada anak, alat alat pertukangan dan bagian bagian sepeda tentunya.
Pastikan pelana sepeda lebih rendah dari stang sepeda. Gunanya agar anak dapat cepat menjejakkan kaki ke tanah saat sepeda kurang seimbang.
Jangan lupa yang perlu diingatkan helm bersepeda, biasakan memakai helm saat bersepeda untuk melindungi kepala.
Bila dapat siapkan padding untuk siku dan lutut. Pilih baju lengan panjang, celana panjang dan sepatu tertutup untuk menghindari luka/lecet saat jatuh.
3. Mencari tempat yang aman untuk bersepeda.
Idealnya di lapangan berumput yang cukup luas dan rata; rumput sebagai bantalan agar tidak terlalu sakit saat jatuh. Bila tidak ada lapangan rumput, di lapangan atau jalanpun tidak apa asalkan tempat yang luas, permukaannya rata dan tidak ramai dengan kendaraan lain. Perhatikan juga benda benda sekitar yang dapat mencelakai anak, amankan barang barang yang tidak perlu dan berbahaya.
4. Ajarkan cara menuntun sepeda dengan tepat.
Tergantung pada kekuatan anak apakah kidal atau sering memakai tangan kanan. Ikuti gerakan natural anak, bila kidal berarti anak berada disamping kanan sepeda, letakkan satu tangan kiri mengarahkan sepeda dan tangan lainnya menuntun pelana sepeda. Sebaliknya, bila tidak kidal berarti anak berada disamping kiri sepeda, tangan kanan mengarahkan stang sepeda dan tangan kiri menuntun pelana sepeda.
Kedua tangan sengaja diletakkan di dua tempat berbeda, yang satu untuk "menyetir" dan tangan yang lain untuk menyeimbangkan sepeda. Biasakan agar anak memegang sepedanya sendiri, agar mereka mandiri dan menguatkan otot yang diperlukan saat bersepeda nanti.
Belajarlah menuntun sepeda secara lurus, berbelok dan berputar agar tubuh dan otak anak terbiasa dengan gerakan tersebut.
5. Menaiki sepeda dan belajar keseimbangan.
Sebelum belajar mengayuh, ada baiknya anak belajar keseimbangan. Caranya dengan mengajarkan meluncur,awalnya kaki tetap menginjak tanah, dan menjejak untuk meluncur maju. Biarkan mereka belajar keseimbangan ini selama beberapa waktu. Bila sudah merasa nyaman dengan meluncur dan seimbang, kaki dapat mulai diangkat sedikit demi sedikit. Tahap ini hanya meluncur dan menikmati sensasi keseimbangan. Ajak anak meluncur lurus, dan berbelok. Ulangi beberapa kali hingga anak percaya diri.
Saat ini ada beberapa sepeda yang didesign untuk belajar keseimbangan dengan meluncur. Sepeda ini tidak mempunyai pedal dan biasa disebut Running Bike, Balance Bike ataupun Pre Bike.
Biasanya sepeda ini dapat digunakan mulai dari usia 3-6 th.
Contoh sepeda tanpa pedal.
Photo diambil dari http://groupego.com.my/team.php?id=635#page=page-1
6. Belajar mengayuh pedal sepeda.
Bila anak telah percaya diri dalam meluncur, biasanya keseimbangan sudah mulai terbentuk. Otak akan mengingat muscle pattern (pola gerakan otot). Mengayuh pedal pertama kali akan lebih mudah bila dipegangi, karena banyak sekali yang harus dipahami dan dilakukan oleh anak dalam waktu yang singkat.
Cara orang tua memegangi anak saat belajar mengayuh sepeda, juga sama seperti menuntun sepeda. Satu tangan untuk membantu "menyetir" sepeda dan tangan lain memegang pelana untuk membantu menyeimbangkan anak dan sepedanya. Setelah beberapa lama latihan mulailah mengurangi bantuan. Lepaskan pegangan tangan orang tua pada stang. Minta anak untuk menyetir sepedanya dan orang tua cukup memegangi pelana sepeda.
Trik yang perlu diperhatikan adalah terus mengingatkan untuk anak mengayuh dengan cepat dan beri mereka satu fokus tujuan; misalkan yuk kita kayuh sampai ke depan pagar dsb. Kayuhan pedal yang cepat membantu anak untuk menjaga keseimbangan. Sementara fokus mata pada suatu tempat bertujuan agar dapat membantu mereka menyetir lurus tanpa oleng.
Biasanya anak yang baru belajar keseimbangan bersepeda, bahu dan tangan ikut bergerak dan oleng bila kepala mereka menoleh bergerak gerak.
Bila sudah mulai dirasa ada keseimbangan orang tua dapat melepaskan pegangan di pelana sepeda.
Yang perlu diingat oleh orang tua, untuk 'berani' melepas sepeda ! Banyak orang tua yang ketakutan anaknya jatuh dan anaknya ngambek. Jatuh adalah hal yang wajar. Biasanya anak akan memandang orang tua saat jatuh, beri semangat untuk mencoba lagi. Jangan menunjukan wajah yang terlalu khawatir, kecuali memang jatuhnya spektakular !
7. Saatnya belajar "memulai kayuhan pertama dari posisi diam di tempat"
Nah untuk yang satu ini, pastikan satu kaki menginjak tanah dan pedal di kaki lain berada di posisi tertinggi, siap untuk 1 kayuhan penuh. Posisikan pedal kira kira sekitar arah jam 2 pada putaran waktu.
Katakan pada anak untuk menjejak kaki yang menginjak tanah dan secepatnya mengayuh kaki lainnya.
Pada tahap ini pelana sepeda dapat dipegangi secara ringan lalu secepatnya dilepas. Biasanya dalam beberapa kali latihan anak telah dapat memposisikan keseimbangan diri dan memulai bersepeda tanpa oleng.
8. Belajar mengerem sepeda dengan aman.
Perhatikan ada 2 rem sepeda yang diatur oleh tangan. 2 rem sepeda untuk roda depan dan belakang. Biasakan mengerem keduanya. Bila hanya salah satu rem yang digunakan, konsekuensinya dalam kecepatan tinggi sepeda dapat berputar dan pengendaranya dapat terlempar ke udara. Bila kedua rem sudah digunakan perlahan, satu kaki dapat menjejakkan ditanah dan kaki lain tetap bersiap dipedal.
9. Ajarkan Etiket dan Aturan Keselamatan Bersepeda.
Bagi anak anak yang telah dapat bersepeda, sangat penting untuk mendiskusikan etiket dan aturan keselamatan bersepeda. Etiket dan aturan ini sama seperti aturan lalu lintas pada umumnya.
Cara berbagi jalan pada pengguna lalu lintas, cara menyeberang jalan dengan aman, cara menginformasikan tujuan (belok kanan & kiri), menggunakan lampu reflektif bila bersepeda malam hari dsb.
Selamat mencoba dan tentu saja semangat bersepeda bersama keluarga.
Jadi pingin tahu kesan pengalaman kalian saat belajar bersepeda, bila sempat tolong tuliskan dibagian comment ya.
Salam sayang.
Mama Millenia
sangat membantu sekali, terima kasih
ReplyDeletebermanfaat sekali,trims
ReplyDeleteThx utk infonya.. jgn lupa mampir yuk ke http://elementmtb.com/jangan-salah-ini-lho-usia-yang-tepat-anak-boleh-diajarkan-bersepeda/
ReplyDelete👍👍👍
ReplyDelete