Buku ini berjudul The Day the Crayons Quit, karangan Drew Daywalt, illustrasi oleh Oliver Jeffers. Buku ini dirilis bulan Juni 2013 dan langsung menjadi New York Times #1 Best Seller. Tak heran, sangat kreatif dan pintar sih ide ceritanya !
Buku ini berkisah tentang keluh kesah sekumpulan krayon dalam satu box.
Saat Duncan, si anak tokoh utama ingin mewarnai. Ia membuka kotak krayonnya, dan menemukan kejutan besar.
Setumpuk surat dari krayon krayon yang berkeluh kesah !
Setumpuk surat dari krayon krayon yang berkeluh kesah !
Dimulai dari si krayon merah yang menulis surat kepada Duncan yang isinya ingin berhenti saja, karena merasa terlalu banyak mewarnai ! Duncan sibuk memakai krayon merah untuk mewarnai dari pemadam kebakaran, apel hingga stroberi. Si krayon merah mengeluh bahwa ia tak berhenti dipakai bahkan saat liburan. Misalkan untuk mewarnai Santa saat libur natal dan mewarnai hati saat valentine. Cukup sudah kata si krayon merah...
Ah sekarang krayon krayon lain ikut menceritakan keluhannya disurat komplain.
Kali ini giliran si krayon oranye menceritakan tentang perseteruannya dengan krayon kuning. Mereka berebut, ingin menjadi warna khusus untuk matahari..
Ah sekarang krayon krayon lain ikut menceritakan keluhannya disurat komplain.
Kali ini giliran si krayon oranye menceritakan tentang perseteruannya dengan krayon kuning. Mereka berebut, ingin menjadi warna khusus untuk matahari..
Banyak yang dibahas dengan perumpamaan disini, betapa krayon krayon ini sebenarnya adalah 'jelmaan' orang orang disekitar kita. Ada yang puas, ada yang cemburu, bahkan si krayon beige merasa malu ! Benar dia malu, karena Duncan mencopoti kertas pembalut krayonnya.
Rupanya makna moral dari buku ini, ingin agar anak belajar memahami karakter dan membangun empati pada lingkungan sekitar.
Juga, mulai menghargai barang dengan tidak merusaknya.
Illustrasinya sengaja dibuat seperti surat yang ditulis oleh seorang anak, dengan gambar dan warna yang menarik. Setiap halaman didedikasikan untuk satu warna krayon dan mengikuti alur surat keluhannya.
Akhir dari buku ini amat menyenangkan, Duncan memberi suatu solusi indah bagi para krayon krayonnya yang sudah sangat setia menemani Duncan berkarya.
Aih benar benar jatuh cinta pada buku ini, sikecil sudah beberapa kali minta dibacakan dan setiap kali selalu terseyum lebar karena tingkah polah krayon yang lucu lucu ! Coba cari di toko buku dan baca, jangan lupa kasih tahu bagaimana pendapatmu...
Oh ya sedikit tambahan, gaya bahasanya cenderung blak blakan. Gaya bahasa keluarga non formal, jadi ada beberapa kata yang mungkin terdengar agak aneh seperti 'crazy' dsb.
Recommended untuk anak 3 tahun keatas.
Salam sayang,
Mama Millenia
No comments:
Post a Comment